"Welcome to My Blog"

WELCOME TO MY BLOG

Selasa, 15 Februari 2011

Berbagi Peran Kukuhkan Hubungan

Memiliki hubungan yang erat, hangat, penuh cinta, dan langgeng adalah impian semua pasangan. Bagaimana mencapainya? Askmen.com berbagi tips mengenai cara mengukuhkan hubungan agar tetap erat. Begini tipsnya:

1. Terimalah hal yang tak bisa dipecahkan
Menurut ilmuwan hubungan, John Gottman, 69 persen konflik dalam hubungan adalah masalah yang persisten, artinya, berputar dalam isu yang sama, yang timbul-tenggelam. Jika Anda menemukan masalah yang membangkitkan emosi menyakitkan, itulah masalah yang persisten.

Untuk menghentikan masalah ini merusak hubungan Anda, dibutuhkan untuk melihat masalah utamanya agar bisa melewati kesulitan ini. Ambil waktu untuk berdiskusi dengan pasangan mengenai isu yang benar-benar berarti bagi Anda. Saat pasangan sedang berbicara, tugas Anda adalah mendengarkan, tidak menghakimi, dan mencari cara agar bisa mengerti cara pandangnya. Saat giliran Anda bicara, tugas dialah untuk mendengarkan. Dengan melakukan pendekatan lembut terhadap masalah yang rentan iritasi, Anda dan dia bisa sepakat untuk tidak sepakat atau sepakat melakukan pengorbanan dan bertemu di tengah.

2. Fokus pada hal-hal yang bisa diperbaiki
Selama argumen tidak membuat Anda merasa seperti sedang menumpang roller coaster emosi, anggap hal itu bisa diperbaiki. Satu hal yang cukup menyebabkan ketegangan pasangan adalah masalah keuangan. Sebanyak 33 persen pasangan memiliki cara pandang yang berbeda mengenai keuangan, kesejahteraan, dan utang. Jika Anda dan dia sudah hidup bersama, coba ambil waktu untuk duduk bersama dan membicarakan masalah keuangan ini. Anda dan dia seharusnya bisa menciptakan sebuah aturan bersama, jika tidak, masalah ini bisa jadi PR bersama. Gunakan metode ini untuk mengatasi masalah lain dalam hubungan yang bisa diperbaiki.

3. Hentikan siklus negatif
Hubungan yang bermasalah biasanya memiliki pola yang serupa. Artinya, yang satu memiliki sikap terlalu kritis dan meminta lebih, sementara yang lainnya tipe mundur dan menutup diri terhadap konflik. Kebanyakan pria, sekitar 85 persen, adalah tipe yang mundur. Alasannya bisa jadi cukup biologis, karena sistem kardiovaskuler pria sangat responsif terhadap stres, jadi marah-marah terhadap pasangan, bagi pria hanya akan menimbulkan ritme yang tidak nyaman. Diamnya dia adalah sebuah upaya untuk tetap nyaman. Untuk mengubah pola konflik negatif ini dalam hubungan Anda, lain kali upayakan untuk memberi tahu pasangan mengenai apa yang terjadi dalam diri Anda dengan mengatakan, "Saya bisa lihat, hal ini cukup penting untuk kamu. Saya terlalu marah untuk membicarakan hal ini sekarang, boleh kita time out dulu, dan membicarakan lagi saat perasaan sudah tenang?"


4. Mengerti amarah
Mengeluarkan isi hati dan perbedaan cara pandanga adalah hal yang sehat dalam sebuah hubungan. Ketika amarah menjadi bagian dalam kehidupan berhubungan, hal itu harus diperhatikan. Sue Johnson, ahli terapis emosi mengatakan, umumnya rasa sedih atau ketakutan untuk ditinggalkan biasanya berada di balik amarah seseorang yang ada dalam hubungan.

Pikirkan argumen terakhir Anda dan dia, dan gunakan pengetahuan ini untuk melihat pesan-pesan terselubung di dalam Anda dan pasangan yang sebenarnya ingin dikomunikasikan. Cobalah abaikan nada pasangan yang marah itu, dan lihat apa yang sebenarnya ingin ia sampaikan. Contoh, ia berteriak, "Kamu tuh workaholic!" bisa jadi, pesan yang coba ia sampaikan, "Saya kangen kamu dan ingin menghabiskan waktu lebih banyak dengan kamu."

5. Cari kesamaan tujuan
Situasi pasangan yang tidak sevisi akan berlaku seperti bom waktu. Pasangan yang berbagi impian dan tujuan memiliki hubungan yang lebih menyenangkan. Jika Anda merasa tidak sevisi ataupun sejalan dengannya, diskusikan mengenai filosofi hidup bersama. Tujuannya agar Anda berdua bisa berbagi hidup dan arah yang sama, di mana Anda dan dia ingin berlabuh, dan hal-hal apa yang berarti bagi Anda berdua. Carilah kesamaan antara Anda berdua dan bicarakan mengenai cara untuk mengusahakan aspirasi bersama.

6. Berbagi kekuasaan
Penelitian yang dilakukan John Gottman mengatakan, saat seseorang tidak mau berbagi peran dengan pasangannya, 81 persen kemungkinannya, hubungan itu akan rusak dan berantakan. Mengumpulkan kekuasaan bisa jadi akan membuat karier Anda gemilang, tetapi strategi ini akan menjadi bumerang dalam hubungan, karena pasangan Anda akan merasa opininya tidak berharga, dan dirinya tidak penting untuk Anda. Untuk menyelamatkan hubungan, ciptakan sebuah sikap yang berkompromi.

7. Jangan menyimpang
Para periset mengetahui sejak lama, bahwa pasangan yang tidak bahagia berfokus pada kenegativan hubungan. Jika Anda terjebak dalam rutinitas pikiran yang menyimpang ini, dan Anda menemukan diri sedang berpikir buruk tentang tindakan pasangan, cobalah pikirkan penjelasan netral tentang pasangan itu. Strategi lain, cobalah untuk melihat diri Anda di posisinya, dan lihat apakah ia akan berpikir seburuk itu tentang Anda juga. Jangan lupa untuk mengingatkan diri Anda tentang masa-masa bahagia yang pernah Anda dan dia lewati.

8. Konsentrasikan masa sekarang untuk memastikan masa depan
Untuk membangun hubungan yang erat, mulailah dengan saling menghargai momen-momen yang ada dalam hubungan, meski terlihat sepele. Jika pasangan Anda ingin berbagi sesuatu yang ia baca di internet, dengarkanlah, bahkan respon Anda biasa saja, tetapi setidaknya Anda mendengarkan, jangan menguap atau terlihat bosan. Percaya atau tidak, hal-hal kecil pun berpengaruh dalam hubungan. Lihatlah, ketika Anda sedang butuh pasangan, ia akan ada di sana untuk Anda.

9. Saling mengapresiasi
Ingat kencan pertama Anda? Bagaimana Anda berdandan dan bersikap sebaik mungkin untuk membuatnya tertarik, termasuk dengan mengatakan hal-hal baik tentangnya? Nah, jangan mentang-mentang Anda dan dia sudah saling tukar ikrar dan komitmen, lalu hal semacam ini bisa diabaikan begitu saja. Salah satu rahasia agar hubungan tetap kuat adalah untuk terus berusaha membuatnya merasa senang, termasuk dengan memberinya apresiasi. Tak perlu setiap hari melakukan upaya lebih untuk membuatnya merasa dihargai, tetapi sesekali akan membantunya merasa Anda memerhatikannya. Mulailah dari kata-kata kecil tetapi tulus, seperti bagaimana Anda suka ia mengenakan kemeja kesukaannya itu karena terkesan seksi, atau Anda bersyukur atas kemampuannya membetulkan hal-hal mekanik. Aturan utamanya, Anda memang benar-benar tulus dalam memberikan pujian itu.

10. Mengukuhkan persahabatan
Kepuasan Anda dalam hubungan berkaitan dengan seberapa eratnya hubungan Anda dengan pasangan. Riset mengungkapkan, cara kita untuk terkoneksi dengan orang lain terpengaruh dengan pengalaman masa kecil kita. Sebagai orang dewasa, gaya berhubungan yang insecure, berkaitan dengan masalah dalam hubungan itu, seperti kecemburuan, obsesi, dan naik-turun emosi. Kabar baiknya, di pola hubungan yang sekarang, Anda bisa mengupayakan keeratan hubungan dengan membangun persahabatan yang erat. Untuk melakukan itu, habiskanlah waktu bersama pasangan untuk melakukan hal-hal yang sama-sama disukai. Tanyakan pula kabar terbaru si dia, seperti kesukaan, ketidaksukaan, hal yang menekannya, dan ketertarikan barunya, karena orang akan terus berubah.

Tidak ada komentar: